Definisi Epidermis
Jaringan epidermis merupakan
jaringan tubuh tumbuhan yang terletak paling luar. Jaringan epidermis menutupi
seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang, hingga daun. Biasanya epidermis
hanya terdiri dari selapis sel yang berbentuk pipih dan rapat. Fungsi
jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan di dalamnya serta sebagai
tempat pertukaran zat. Jaringan epidermis daun terdapat di permukaan atas dan
permukaan bawah daun. Jaringan epidermis daun tidak mempunyai kloroplas kecuali
pada bagian sel penutup stomata.
Epidermis
berfungsi sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena penguapan (membatasi
transpirasi), kerusakan mekanik (misal: diinjak-injak), perubahan temperature
dan hilangnya zat-zat makanan (angin, hujan, dan lain-lain). Epidermis biasanya
terdiri dari satu lapisan sel, tapi pada beberapa tumbuhan sel protoderm pada
daun membelah dengan bidang pembelahan sejajar dengan permukaan (periklinal),
dan turunanya membelah lagi sehingga terjadi epidermis berlapis banyak
(misalnya: velamen pada akar anggrek). Sebagian besar terdiri dari sesl-sel
yang tak terspesialisasi. Bentuk, ukuran susunan sel epidermis berbeda-beda
pada berbagai jenis tumbuhan. Tapi semuanya rapat satu sama lain.
Menurut Bagod Sudjadi dan Siti Laila (30 : 2005), jaringan epidermis merupakan lapisan sel yang paling luar pada daun, akar, buah, biji, dan batang. Kata epidermis berasal dari bahasa Yunani (epi = di atas / menutupi; derma = kulit). Jaringan epidermis biasanya terdiri atas deretan sel tunggal yang menutupi dan melindungi semua bagian tumbuhan yang masih muda. Secara umum, fungsi utama jaringan epidermis adalah sebagai pelindung. Namun, sel-sel epidermis sering kali memiliki cirri dan fungsi khusus yang berkaitan dengan fungsi utama organ yang ditutupi. Jaringan epidermis dapat juga berkembang dan mengalami modifikasi menjadi sel rambut akar, sel penutup pada stomata, dan spina. Epidermis, seperti halnya kulit pada tubuh kita, yang merupakan komponen perlindungan pertama untuk melawan kerusakan fisik dan organisme-organisme patogenik.
Pada permukaan atas daun,
dinding luar epidermis ada yang membentuk lapisan tebal yang
disebut lapisan kutikula misalnya daun keladi dan daun pisang;
ada yang berbulu halus misalnya daun durian.
Stomata atau mulut daun merupakan modifikasi epidermis
yang berfungsi untuk pertukarangas. Jaringan epidermis batang
ada yang membentuk lapisan tebal (lapisan kutikula) atau
membentuk rambut (trikoma) sebagai alat perlindungan. Jaringan
epidermis akar ada yang menjadi rambut akar. Rambut akar berfungsi
menyerap air dan garam mineral.
Ciri-ciri jaringan epidermis adalah:
- Tersusun dari sel-sel hidup.
- Terdiri atas satu lapis sel tunggal.
- Beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi biasanya tersusun rapat tidak ada ruang antar sel.
- Tidak memiliki klorofil.
- Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan , sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain dinding selnya tetap tipis.
Jaringan epidermis mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan
epidermis, misal stomata, trikomata (rambut-rambut), spina
(duri), vilamen , sel kipas, sel kersik (sel silika).
Selain itu, fungsi epidermis secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut,
yaitu sebagai pelindung
_ Sebagai pelindung terhadap
hilangnya air karena adanya penguapan
_ Sebagai pelindung terhadap kerusakan mekanik
_ Sebagai pelindung terhadap perubahan temperature
_ Sebagai pelindung terhadap kerusakan mekanik
_ Sebagai pelindung terhadap perubahan temperature
_ Sebagai pelindung terhadap hilangnya zat-zat makanan
2.2 Struktur Morfologi dan Anatomi
Jaringan Epidermis
Jaringan
epidermis sebagai jaringan yang berfungsi sebagai pelindung, mempunyai struktur
morfologi dan anatomi yang kokoh. Jaringan epidermis terhitung kokoh karena
tersusun dari sel yang rapat satu sama lain. Sel epidermis memiliki protoplas
hidup dan dapat menyimpan hasil metabolisme, seperti plastid dan grana yang
sedikit (tidak membentuk klorofil), pati, dan protein, serta antosianin. Pada
dinding sel luar epidermis terdapat daerah dengan luar antar fibril yang lebar,
mengandung kutin yang membentuk lapisan kutikula di permukaan luar epidermis.
Kutikula umumnya tertutup oleh bahan yang bersifat lilin, merupakan lapisan
datar atau berbentuk batang. Sel epidermis secara umum memang mempunyai bentuk,
ukuran, serta susunan yang beragam, tetapi selalu tersusun rapat membentuk
lapisan yang kompak tanpa ruang interseluler. Dalam epidermis petal (daun
mahkota), kadang-kadang terbentuk ruang udara, namun selalu dilapisi oleh
kutikula.
Sel epidermis
umumnya tubular, pada helaian daun tumbuhan dikotil dinding antiklinal sel
epidermisnya kebanyakan berlekuk-lekuk. Dalam batang, dan teristimewa pada daun
tumbuhan monokotil, sel epidermis bentuknya memanjang. Dalam epidermis
biji-bijian tertentu (Leguminosae dan Punica), sel epidermis
dalam arah radial relatif sangat ramping dan berbentuk tongkat. Dalam tumbuhan
tertentu, sel epidermis berbentuk heksagon bila dilihat dari permukaan. Namun
sebenarnya berbentuk polihedron.
a. Struktur
Morfologi Jaringan Epidermis pada Daun :
Gambar 2.1.
Jaringan epidermis pada daun dikotil dan bagian bawah daun dengan stomata.
Epidermis merupakan lapisan terluar
daun, ada epidermis
atas dan epidermis
bawah. Pada permukaan daun bagian bawah biasa ditemukan bentuk modifikasi dari
sel - sel epidermis, yaitu berupa sel penutup pada stomata. Stomata/ mulut daun
merupakan lubang kecil atau pori yang diapit oleh dua sel penjaga. Dengan cara
mengubah bentuknya, sel penutup dapat mengatur pelebaran (stomata terbuka) dan
penyempitan celah (stomata menutup). Ketika stomata terbuka terjadi pertukaran
gas, karbondioksida berdifusi masuk dan oksigen berdifusi keluar.
Gambar 2.2. Letak epidermis pada mesofil daun.
Epidermis pada daun umumnya terdiri dari selapis sel, tetapi pada tumbuhan
lain ada yang beberapa lapis sel seperti pada tumbuhan Ficus dan Piper
sebagai hasil pembelahan periklinal (pembelahan sejajar dengan permukaan)
protoderm. Dinding selnya mengalami penebalan tidak merata, dinding sel yang
menghadap keluar umumnya lebih tebal, terdiri dari lignin tapi umumnya dari
kutin. Penebalan dari kutin ini membentuk suatu lapisan kutikula yang tebal
tipisnya tergantung pada habitat, tumbuhan xerofit umumnya tebal. Pada beberapa
jenis tumbuhan, selain kutin masih terdapat lapisan lilin di atasnya. Lapisan
lilil kutikula epidermis dapat mencegah atau meminimalisasi hilangnya air dari
tumbuhan. Sel - sel epidermis tidak mengandung kloroplas kecuali pada sel
penutup, tetapi pada tumbuhan tenggelam dalam air epidermisnya mengandung
kloroplas.
b. Jaringan Epidermis pada Batang
1. Batang Dikotil
Terdiri atas selapis sel yang
tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Epidermis pada batang dikotil
mempunyai kutikula serta dinding sel berkutin, yang terdapat pada bagian paling
luar. Padanya terdapat stomata dan berbagai trikomata. Fungsi epidermis untuk melindungi
jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh
lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus. Lapisan gabus pada tumbuhan
berguna untuk memperbesar daya perlindungan batang dan mengurangi penguapan
air. Gambar jaringan epidermis pada tanaman dikotil :
2. Batang Monokotil
Pada batang
Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks
dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh
yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan
floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan
batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak
terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang
dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang
(Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp). Epidermis pada batang
umumnya juga terdapat stomata dan trikomata.
c. Jaringan
epidermis pada akar
Epidermis dan
bulu akar. Epidermis terdiri dari sel-sel yang rapat tanpa ruang antar sel,
berdinding tipis, memanjang sejajar sumbu akar, pada penampang melintang
berbentuk membulat. Dinding sel disusun oleh selulosa dan pectin yang menyerap
air. Bila epidermis terkelupas waktu akar menua, dinding selnya akan mengalami
penebalan dengan kutin dan suberin. Penyerapan terjadi pada bagian ujung akar.
Permukaan sel epidermis sebelah luar membentuk tonjolan, yaitu rambut akar atau
bulu akar. Sel-sel yang membentuk bulu akar terletak di belakang daerah
pembentangan, meliputi sepanjang daerah satu sampai beberapa centimeter.
Bulu akar
sangat berguna dalam proses penyerapanair dan mineral-mineral dari dalam tanah.
Air dan mineral akan masukke dalam tumbuhan melewati sel epidermis. Oleh karena
itu, susunan sel-sel epidermis akar biasanya tidak serapat pada sel-sel epidermis
daun. Selain itu, rambut akar juga dapat membantu tumbuhan menancap/ menempel
dengan kokoh.
2.3 Derivat Epidermis
Derivat
epidermis adalah suatu suatu bangunan atau alat tambahan pada epidermis
yang berasal dari epidermis, tapi memiliki struktur dan fungsi yang berlainan
dengan epidermis itu sendiri. Macam-macam derivat epidermis antara lain:
- Stomata
Stomata adalah
suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup yang berisi
kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang berl;ainan dengan epidermis.
Fungsi stomata:
·
-Sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis
·
-Sebagai jalan penguapan (transpirasi)\
·
-Sebagai jalan pernafasan (respirasi)
Sel yang
mengelilingi stomata atau biasa disebut dengan sel tetangga berperan dalam
perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup.
Sel penutup
letaknya dapat sama tinggi, lebih tinggi atau lebih rendah dari sel epidermis
lainnya. Bila sama tinggi dengan permukaan epidermis lainnya disebut faneropor,
sedangkan jika menonjol atau tenggelam di bawah permukaan disebut kriptopor.
Setiap sel penutup mengandung inti yang jelas dan kloroplas yang secara berkala
menghasilkan pati. Dinding sel penutup dan sel penjaga sebagian berlapis
lignin.
Berdasarkan
hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga, stomata dapat dibagi
menjadi tiga tipe, yaitu:
1.
Stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama.
2.
Stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm yang
berdekatan dengan sel induk stomata.
3.
Stomata mesoperigen, yaitu sel-sel yang mengelilingi stomata asalnya berbeda,
yang satu atau beberapa sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama, sedangkan
yang lainnya tidak demikian.
Pada tumbuhan
dikotil, berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di samping sel penutup
dibedakan menjadi empat tipe stomata, yaitu:
a.
Anomositik, sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda ukuran
dan bentuknya dari sel epidermis lainnya. Umum pada Ranuculaceae,
Cucurbitaceae, Mavaceae.
b.
Anisositik, sel penutup diiringi 3 buah sel tetangga yang tidak sama besar.
Misalnya pada Cruciferae, Nicotiana, Solanum.
c.
Parasitik, setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga/lebih dengan sumbu
panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah. Pada Rubiaceae,
Magnoliaceae, Convolvulaceae, Mimosaceae.
d.
Diasitik, setiap stoma dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus
terhadap sumbu panjang sel penutup dan celah. Pada Caryophylaceae, Acanthaceae.
- Trikomata
Trikomata
merupakan rambut bersel satu atau bersel banyak dibentuk dari sel epidermis,
struktur yang lebih besar dan padat seperti kutil dan duri, tersusun oleh
jaringan epidermis atau jaringan di bawah epidermis(emergens).
Trikoma dibagi
menjadi beberapa jenis, yaitu:
1.
Trikoma non glandular (tidak menghasilkan sekret)
Rambut
uniselular sederhana atau multiselular uniseriat, yang tidak memipih, umum
dijumpai pada Lauraceae, Moraceae, Triticium, Hordeum, Pelargonium, dan
Gossypium.
Rambut
skuamiform (bentuk sisik) yang multiselular dan memipih nyata sekali. Contohnya
pada Olea dan Cruciferae.
Rambut
multiselular yang dapat berbentuk bintang atau tempat lilin bercabang. Misalnya
pada Styrak, Platanus, dan Verbacum.
Rambut
kasar, trikoma kasar berserat, yang dipangkalnya terdiri atas sedikitnya dua
atau lebih deretan sel yang berdampingan.
2.
Trikoma glandular (menghasilkan sekret)
Trikom ini
dapat bersel satu, bersel banyak, atau berupa sisik.Trikom glandular terlibat
dalam sekresi berbagai bahan, contohnya: trikom sekresi garam, trikom sekresi
nektar, trikom sekresi getah, trikom sekresi terpentin, koleter, rambut sengat,
rambut akar, dll.
Fungsi trikoma
pada masing-masing organ:
-
Pada daun untuk mengurangi penguapan, mengurangi gangguan hewan dan manusia,
meneruskan rangsang.
-
Pada bunga (nektaria) mengeluarkan madu untuk menarik serangga
membantunpenyerbukan.
-
Pada biji untuk mencegah gangguan serangga yang akan merusak biji, menyerap air
sehingga biji menjadi lekas berkecambah dan tumbuh.
-
Pada batang untuk mjengurangi penguapan dan untuk memanjat (kaktus, rotan).
- Litokis
Litokis
terdapat pada epidermis Ficus dengan penebalan sentripetal yang tersusun oleh
tangkai selulosa dengan deposisi/ endapan Ca-carbonat yang membentuk
bangunan seperti sarang lebah dan disebut sistolit.
- Sel Silika dan Sel Gabus
Pada Gramineae,
di antara sel-sel epidermis yang memanjang, di sebelah atas tulang daun,
terdapat sel pendek yang terdiri dari dua tipe sel, yaitu sel silika dan sel
gabus. Sel silika dan sel gabus sering kali secara berturut-turut dibentuk
dalam pasangan di sepanjang daun. Sel-sel silika yang berkembang sepenuhnya
mengandung badan-badan silika yang berupa massa silika yang isotropik dan di
tengah-temgahnya biasanya berupa granula-granula renik. Pada pandangan
permukaan, benda-benda silika itu mungkin berbentuk bulatan, elips, halter,
atau bernentuk pelana. Sel gabus dindingnya mengandung suberin dan sering
mengandung bahan organik yang padat. Distribusinya menyebabkan pengerasan pada
kulit batang. Bentuknya segitiga, segiempat, tidak teratur, angka 8, membulat,
dll.
- Sel Kipas (buliform cell)
Sel-sel ini
berukuran lebih besar dibandingkan dengan sel epidermis, berbentuk seperti
kipas, berdinding tipis dan mempunyai vakuola yang besar. Dindingnya terdiri
dari bahan-bahan selulosa dan pektin, dinding paling luar mengandung kutin dan
diselubungi kutikula. Plasma sel berupa selaput yang melekat pada dinding sel
dan berfungsi menyimpan air. Jika udara panas, air dalam sel kipas akan
menguap, sel kipas akan mengerut sehingga luas permukaan atas daun akan lebih
kecil dari luas permukaan bawah. Oleh karenanya daun akan menggulung dan akan
mengurangi penguapan lebih lanjut.
- Lenti Sel
Pada beberapa
tumbuhan di permukaan batangnya ada bintik-bintik yang disebut lenti sel.
Terjadinya lenti sel adalah apabila pada permukaan batang dulu dijumpai stoma,
setelah stoma tidak berfungsi lagi maka stoma akan berubah fungsi menjadi lenti
sel (pori gabus). Karena lubang stoma diisi oleh sel koripeloid, yaitu sel-sel
yang dindingnya mengandung zat gabus. Sel gabus tersebut berasal dari kambium
gabus yang tidak membentuk felem ke arah luar tetapi membentuk koripeloid.
Semakin lama semakin banyak sehingga dan dapat tersembur keluar, sehingga dari
luar tampak sebagai bintik-bintik.
- Velamen
Velamen
merupakan beberapa jenis sel mati yang terdapat disebelah dalam epidermis akar
gantung atau akar udara pada tanaman Anggrek. Velamen berfungsi untuk menyimpan
air atau menyimpan udara. Epidermis beserta velamen ada yang menyatakan sebagai
epidermis ganda atau multiple epidermis.
h.
Parenkim Air (jaringan air)
Parenkim air
merupakan beberapa lapis sel di sebelah dalam epidermis daun tumbuhan xerofita.
Tersusun oleh sel yang besar –besar berdinding tipis dengan vakuola sentral
yang besar. Parenkim air berfungsi untuk menyimpan air pada tumbuhan xerofita.
Epidermis beserta parenkim air disebut epidermis ganda.
2.4 Struktur Anatomi dan Morfologi
Derivat Epidermis
- Stomata
Kesinambungan
epidermis terputus-putus oleh lubang-lubang kecil sekali. Bagian tersebut
adalah ruang antar sel yang dibatasi oleh dua sel yang khas disebut dengan sel
penjaga. Sel penjaga bersama-sama dengan lubang di antaranya
membentuk stoma. Pada banyak tumbuhan dapat dibedakan antara sel
tetangga atau sel pelengkap. Sel tersebut secara morfologi berbeda dari sel
epidermis yang khas dan merupakan dua atau lebih sel yang membatasi sel
penjaga, yang tampaknya ada hubungan fungsional. Stoma bersama-sama sel tetangga
jika ada disebut perlengkapan stomata atau kelompok stomata.
Gambar di bawah
ini merupakan contoh stomata pada Rapanea vinosa dan Clusia ciruva di
jaringan epidermis bawah.
Gambar 2.5.
Stomata pada Rapanea venosa dan Clusia criuva.
Jaringan
epidermis pada kedua tumbuhan tersebut, memiliki tambahan berupa stomata yang
di dekatnya terdapat sel penjaga. Sel tetangga biasanya berkembang dari
sel protoderm yang berbatasan dengan sel induk stomatas, tetapi dapat juga
berkembang dari sel seasal induk stomata (de Bary, 1877) seperti yang dikutip
dari Anatomi Tumbuhan karya A. Fahn. Seperti yang telah disebutkan di atas,
berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga, stomata
dapat dibagi menjadi tiga tipe: stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel
penjaga asalnya sama; stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel
protoderm yang berdekatan dengan sel induk stomata; dan stomata mesoperigen,
yaitu sel-sel yang mengelilingi stomata asalnya berbeda, yang satu atau
beberapa sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama, sedangkan yang lainnya
tidak demikian.
Stomata biasa
ditemukan pada bagian tumbuhan yang berhubungan dengan udara, terutama di daun,
batang biasa, dan rizom. Tidak pada akar dan seluruh permukaan beberapa
tumbuhan yang bersifat parasit tanpa klorofil, sepertiu misalnya Monotropa dan
Neottia. Akan tetapi, pada Orobanche, meskipun juga tanpa
klorofil stomata ditemuka pada batangnya. Stomata terdapat pada beberapa
tumbuhan air yang melayang tetapi tidak umum. Stomata dapat juga ditemukan pada
daun mahkota, tangkai sari (contohnya pada Colchicum), daun buah, dan
biji, tetapi biasanya stomata tersebut tidak berfungsi.
Di bawah
stomata dan menuju langsung ke arah mesofil ada ruang antar sel yang disebut ruang
substomata. Komposisi kimia dinding sel penjaga sama dengan yang ada pada
sel epidermis biasa tumbuhan yang sama. Biasanya sel epidermis tersebut
tertutup kutikula yang lazimnya berlanjut pada dinding tersebut yang menghadap
depan apertur dan juga sampai kepada sel yang berbatasan dengan ruang
substomata.
- Trikom
Semua tambahan
uniseluler maupun multiseluler pada epidermis disebut trikom. Struktur
yang lebih masif, seperti kutil, beberapa struktur sekresi, daun duri
(contohnya duri pada Rosa) yang terdiri atas jaringan epidermis maupun
subepidermis, disebut emergensi. Beberapa tipe trikom :
1)
Trikom tanpa kelenjar
a.
Rambut yang uniseluler sederhana atau multiseluler uniseriat yang tidak
memipih, umum dijumpai pada Lauraceae, Triticum, Hordeum, Pelargonium, dan
Gossypium.
b.
Rambut skuamiform (bentuk sisik) yang multiseluler dan memipih secara nyata
sekali, contohnya pada Olea.
c.
Rambut multiseluler yang dapat berbentuk bintang (stelata) contohnya pada Styrax,
dll.
d.
Rambut kasar, trikoma kasar multiseriat, yang di pangkalnya terdiri atas
sedikitnya dua atau lebih deretan sel yang berdampingan. Dapat dilihat pada
pangkal tangkai daun Portulaca oleraceae.
2)
Trikom berkelenjar
Trikom
berkelenjar terlibat dalam sekresi berbagai bahan, contohnya larutan garam,
larutan gula (nektar), terpentin, dan gom (polisakarida). Trikom yang
mengeluarkan sekresi itu sering disebut kelenjar.
Trikom sekresi
garam, (1) rambut seperti gelembung yang
terdiri atas sel sekresi yang besar di ujung tangkai yang menyempit, terdiri
atas satu atau kadang-kadang beberapa sel. (2) kelenjar multiseluler terdiri
atas beberapa sel sekresi dan sel pengumpul di pangkal
Trikom sekresi
nektar, contohnya pada kelopak Abutilon,
pada korola Lonicera japonica dan Tropaeoium majus. Sitoplas pada
tingkat sekresi sangat rapat. Selain itu, terdapat juga kelenjar sekresi getah,
kelenjar sekresi tumbuhan karnivor seperti pada Dionaea.
Trikom sekresi
terpentin, (1) rambut berkelenjar, contohnya
pada kelenjar Labiatae yang menghasilkan minyak esensial. Struktur
tersebut terdiri atas sel basal, tangkai uniseriate bersel satu atau beberapa
se panjangnya dan kepala berisikan satu atau beberapa sek ekskresi. (2) Rambut
kusut berkelenjar, rambut ini terdiri atas tangkai dan kepala multiseriat,
contohnya pada Cleome.
Koleter. Merupakan trikom yang menghasilkan bahan lengket.
Trikom berkelenjar biasanya terdiri atas kepala multiselular dan tangkai yang
kadang-kadang juga tidak ada. Semua sel epidermis bagian luar dan kerap kali
juga sel di sekitarnya mempunyai kemampuan bersekresi. Bahan yang disekresi itu
seringkali merupakan campuran antara terpentin dan getah, sampai ke permukaan
kelenjar oelh pecahnya kutikula yang cepat. Koleter umumnya terlihat pada sisik
kuncup.
Rambut sengat. Rambut sengat Urtica adalah trikom berkelenjar
yang sangat khusus. Rambut ini terdiri atas sel tunggal panjang, yang
pangkalnya melebar seperti kandung kemih dan bagian atasnya menyerupai jarum.
Pangkal yang lebar itu dikelilingi sel epidermis yang timbul di atas sel-sel
epidermis yang lain.
Rambut akar. Merupakan sel epidermis berbentuk tabung memanjang.
Hanyapada beberapa tumbuhan rambut tersebut bercabang. Rambut akar mempunyai
vakuola lebar dan biasanya berdinding tipis.
Komentar
Posting Komentar